Data Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika Serikat untuk bulan Juli akan segera dirilis, dan pasar sangat memperhatikannya. Analis secara umum memperkirakan bahwa pertumbuhan tahunan CPI keseluruhan akan mencapai 2,8%, sedikit Naik dari 2,7% bulan lalu, sementara perkiraan pertumbuhan bulanan CPI inti adalah 0,3%.
Salah satu titik pengamatan penting dari data CPI kali ini adalah pengaruh tarif terhadap harga. Berdasarkan pengalaman sejarah, tarif yang sepenuhnya diteruskan ke sisi konsumen biasanya memerlukan waktu 3 hingga 5 bulan. Data bulan Juni telah menunjukkan bahwa harga beberapa barang seperti mainan dan furnitur mengalami kenaikan yang signifikan, di mana perusahaan telah mengalihkan sekitar 70% dari biaya kepada konsumen. Oleh karena itu, data CPI bulan Juli akan menjadi indikator kunci untuk menentukan apakah pengaruh tarif telah memasuki periode percepatan. Jika CPI meningkat melebihi ekspektasi, hal ini mungkin akan memperburuk kekhawatiran pasar tentang 'stagflasi', yaitu kondisi ekonomi di mana kelemahan pekerjaan dan inflasi yang membandel terjadi bersamaan.
Namun, rilis data CPI kali ini menghadapi tantangan khusus: masalah kredibilitas data. Baru-baru ini, Direktur Biro Statistik Tenaga Kerja telah diganti, dan Direktur yang baru diusulkan adalah ekonom konservatif E.J. Anthony. Pergantian jabatan ini memicu kekhawatiran di antara beberapa pengamat bahwa data CPI mungkin 'dipolitisasi'. Jika pasar meragukan data yang telah disesuaikan secara manual, itu bisa berdampak pada pasar obligasi yang dilindungi inflasi (TIPS) senilai 2,1 triliun dolar dan mungkin mendorong premi ekspektasi inflasi lebih tinggi.
Secara keseluruhan, data CPI kali ini tidak hanya berkaitan dengan penilaian terhadap kondisi ekonomi saat ini, tetapi juga dapat mempengaruhi ekspektasi pasar terhadap tren inflasi di masa depan. Investor dan pembuat kebijakan akan memantau dengan cermat rilis indikator ekonomi penting ini.
Lihat Asli
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
6 Suka
Hadiah
6
3
Posting ulang
Bagikan
Komentar
0/400
ContractHunter
· 13jam yang lalu
Apakah akan ada yang lagi diambil dari para suckers?
Lihat AsliBalas0
SnapshotLaborer
· 13jam yang lalu
Data semuanya bohong!
Lihat AsliBalas0
NeverPresent
· 13jam yang lalu
naik harga lagi dan tidak ada pekerjaan, Amerika juga sulit
Data Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika Serikat untuk bulan Juli akan segera dirilis, dan pasar sangat memperhatikannya. Analis secara umum memperkirakan bahwa pertumbuhan tahunan CPI keseluruhan akan mencapai 2,8%, sedikit Naik dari 2,7% bulan lalu, sementara perkiraan pertumbuhan bulanan CPI inti adalah 0,3%.
Salah satu titik pengamatan penting dari data CPI kali ini adalah pengaruh tarif terhadap harga. Berdasarkan pengalaman sejarah, tarif yang sepenuhnya diteruskan ke sisi konsumen biasanya memerlukan waktu 3 hingga 5 bulan. Data bulan Juni telah menunjukkan bahwa harga beberapa barang seperti mainan dan furnitur mengalami kenaikan yang signifikan, di mana perusahaan telah mengalihkan sekitar 70% dari biaya kepada konsumen. Oleh karena itu, data CPI bulan Juli akan menjadi indikator kunci untuk menentukan apakah pengaruh tarif telah memasuki periode percepatan. Jika CPI meningkat melebihi ekspektasi, hal ini mungkin akan memperburuk kekhawatiran pasar tentang 'stagflasi', yaitu kondisi ekonomi di mana kelemahan pekerjaan dan inflasi yang membandel terjadi bersamaan.
Namun, rilis data CPI kali ini menghadapi tantangan khusus: masalah kredibilitas data. Baru-baru ini, Direktur Biro Statistik Tenaga Kerja telah diganti, dan Direktur yang baru diusulkan adalah ekonom konservatif E.J. Anthony. Pergantian jabatan ini memicu kekhawatiran di antara beberapa pengamat bahwa data CPI mungkin 'dipolitisasi'. Jika pasar meragukan data yang telah disesuaikan secara manual, itu bisa berdampak pada pasar obligasi yang dilindungi inflasi (TIPS) senilai 2,1 triliun dolar dan mungkin mendorong premi ekspektasi inflasi lebih tinggi.
Secara keseluruhan, data CPI kali ini tidak hanya berkaitan dengan penilaian terhadap kondisi ekonomi saat ini, tetapi juga dapat mempengaruhi ekspektasi pasar terhadap tren inflasi di masa depan. Investor dan pembuat kebijakan akan memantau dengan cermat rilis indikator ekonomi penting ini.