Dulu, di Kanada, ada sebuah bursa kripto bernama QuadrigaCX. Di zamannya, ini kayak toko serba ada untuk kripto — mau beli Bitcoin? ada. Mau jual Ethereum? gampang. Pendirinya, Gerald Cotten, ini sosok yang kalau di Instagram cocok jadi travel blogger: senyum manis, jalan-jalan ke luar negeri, hidup terlihat indah tanpa beban.
Awalnya semua mulus. Orang Kanada masukin duit, beli kripto, trading, cuan. Tapi lama-lama mulai ada tanda-tanda aneh: withdraw duit jadi lama, alasan selalu “masalah teknis.” Anehnya, masalah teknis ini nggak pernah selesai, tapi foto liburan CEO tetap rajin diunggah.
Lalu datanglah Desember 2018, plot twist yang membuat drama ini layak masuk Netflix. Cotten katanya meninggal di India karena penyakit Crohn. Umurnya baru 30. Kabar ini bikin heboh, tapi yang bikin lebih heboh: ternyata dia satu-satunya orang yang tahu password cold wallet tempat simpan semua aset Quadriga. Dan cold wallet itu katanya berisi kripto senilai 190 juta dolar Kanada.
Investor mulai panik. “Kita nggak bisa ambil duit?!” Jawabannya: nggak bisa. Passwordnya ikut “pergi” bersama Cotten ke alam baka. Tapi saat diperiksa lebih jauh, ternyata cold wallet itu kosong sejak berbulan-bulan sebelum kematiannya. Duitnya sudah raib entah ke mana — sebagian dipakai untuk trading sendiri, sebagian lagi untuk beli properti dan gaya hidup yang, ya… nggak bisa dibilang sederhana.
Di sinilah spekulasi liar dimulai. Ada yang percaya Cotten benar-benar meninggal. Ada juga yang yakin dia cuma memalsukan kematiannya, kabur dengan identitas baru, mungkin sedang menyeruput koktail di pantai tropis sambil cek harga Bitcoin dari HP. Mayatnya bahkan belum pernah diuji DNA, walau banyak korban minta dibongkar. Pemerintah Kanada sih sempat investigasi, tapi hasilnya jelas: QuadrigaCX sudah bubar, duit nggak kembali, dan pelakunya? kalaupun dia masih hidup, kemungkinan sudah jauh dari jangkauan.
Di kripto, kalau semua kendali ada di tangan satu orang, itu bukan perusahaan, tapi lotere. Dan kalau CEO bursa terlalu sering posting liburan mewah sambil bilang “jangan khawatir,” itu biasanya kode untuk… ya, khawatir saja mulai sekarang.
Halaman ini mungkin berisi konten pihak ketiga, yang disediakan untuk tujuan informasi saja (bukan pernyataan/jaminan) dan tidak boleh dianggap sebagai dukungan terhadap pandangannya oleh Gate, atau sebagai nasihat keuangan atau profesional. Lihat Penafian untuk detailnya.
Dulu, di Kanada, ada sebuah bursa kripto bernama QuadrigaCX. Di zamannya, ini kayak toko serba ada untuk kripto — mau beli Bitcoin? ada. Mau jual Ethereum? gampang. Pendirinya, Gerald Cotten, ini sosok yang kalau di Instagram cocok jadi travel blogger: senyum manis, jalan-jalan ke luar negeri, hidup terlihat indah tanpa beban.
Awalnya semua mulus. Orang Kanada masukin duit, beli kripto, trading, cuan. Tapi lama-lama mulai ada tanda-tanda aneh: withdraw duit jadi lama, alasan selalu “masalah teknis.” Anehnya, masalah teknis ini nggak pernah selesai, tapi foto liburan CEO tetap rajin diunggah.
Lalu datanglah Desember 2018, plot twist yang membuat drama ini layak masuk Netflix. Cotten katanya meninggal di India karena penyakit Crohn. Umurnya baru 30. Kabar ini bikin heboh, tapi yang bikin lebih heboh: ternyata dia satu-satunya orang yang tahu password cold wallet tempat simpan semua aset Quadriga. Dan cold wallet itu katanya berisi kripto senilai 190 juta dolar Kanada.
Investor mulai panik. “Kita nggak bisa ambil duit?!” Jawabannya: nggak bisa. Passwordnya ikut “pergi” bersama Cotten ke alam baka. Tapi saat diperiksa lebih jauh, ternyata cold wallet itu kosong sejak berbulan-bulan sebelum kematiannya. Duitnya sudah raib entah ke mana — sebagian dipakai untuk trading sendiri, sebagian lagi untuk beli properti dan gaya hidup yang, ya… nggak bisa dibilang sederhana.
Di sinilah spekulasi liar dimulai. Ada yang percaya Cotten benar-benar meninggal. Ada juga yang yakin dia cuma memalsukan kematiannya, kabur dengan identitas baru, mungkin sedang menyeruput koktail di pantai tropis sambil cek harga Bitcoin dari HP. Mayatnya bahkan belum pernah diuji DNA, walau banyak korban minta dibongkar. Pemerintah Kanada sih sempat investigasi, tapi hasilnya jelas: QuadrigaCX sudah bubar, duit nggak kembali, dan pelakunya? kalaupun dia masih hidup, kemungkinan sudah jauh dari jangkauan.
Di kripto, kalau semua kendali ada di tangan satu orang, itu bukan perusahaan, tapi lotere. Dan kalau CEO bursa terlalu sering posting liburan mewah sambil bilang “jangan khawatir,” itu biasanya kode untuk… ya, khawatir saja mulai sekarang.